Powered By Blogger

Minggu, 06 November 2011

Jejak akhir Ramadhan 1431/2010

Bulan Ramadhan tahun ini agak istimewa bagiku, terutama dipenghujung ramadhan, tepatnya pada malam 29 dan hari ke 30 bulan ramadhan ketika senja sore akan meredup.


Entahlah....aku tidak begitu mengerti apa yang terjadi ketika itu...yang jelas ada beberapa kejadian yang agak aneh bagiku. Sudah beberapa tahun aku berpuasa, dan sedari kecil bapakku selalu mengajarkanku untuk berpuasa, sepertinya belum pernah mengalami guncangan yang dahsyat perjalanan spritual ramadhan tahun ini.....
Ada beberapa moment yang cukup menggelitik itu...


Pertama, Bulan ramadhan tahun ini aku niatkan untuk slalu sholat qiamulail, sebelum sahur. Baik itu sholat tahajjud atau sholat tobat, karena memang dosa-dosa ku tak terhitung banyaknya.....ketika azan subuh berkumandang, aku slalu berusaha berangkat ke masjid untuk sholat subuh berjamaah. Ketika selesai sholat subuh, seperti biasa aku berjalan menelusuri beberapa gang di perumahanku yang berjarak sekitar 300 meteran dari rumah. Ketika sedang berjalan itulah aku selalu membaca "sholawat nabi" atau membaca "tola al badru 'alaaina......dan seterusnya". Keanehan itu tiba-tiba aku slalu menangis, dan menangis tersedu-sedu ketika membaca itu. Padahal aku sering membaca hal tersebut, tapi memang jarang menangis, apalagi tanpa sebab. Entah apa yang menyelimuti hati ku ketika itu, hati ini slalu bergetar, tak terasa air mata bercucuran. Lebih aneh lagi, kejadian itu berlangsung berulang-ulang. Setelah sholat subuh berjamaah di bulan ramadhan. ketika itu yang dapat dirasakan hanyalah kebahagiaan dan kesenaangan yang tak bisa digaambarkan dengan apapun, hanya itu. Hati ini rasanya lapang, tak ada beban apapun. Sambil jalan menuju rumahku, ku usap linangan air mata kebahagiaan yang begitu indah, ku tatap rembulan dan bintang yang memancarkan cahanyanya yang tajam, kutatap pohon disekitar semua damai, suasana tenang, saking tenangnya, tak satupun pohon yang bergerak diterpa angin....subhanallah, waktu subuh yang damai dan indah. Aku memang tak memiliki harta yang berlimpah, tapi ketika pagi itu aku mendaptkannya harta keindahan yang tak terbeli dengan harta atau apapun jua...


Kedua, biasanya aku diakhir atau 30 ramadhan pengen cepet-cepet segera lebaran, atau pengen makan sepuasnya....atau sikapnya biasa aja. tapi kali ini keanehan itu muncul, setiap aku ingat yang namanya Ramadhan, ketika jalan atau naik motor, selalu menagis. Hal itu berulang-ulang, dipenghujung Ramadhan, apalagi menjelang sore hari, tepatnya kamis sore, beberapa jam lagin akan buka. Perasaan hati ketika itu hanya ada satu, sangat sedih tiada terkira mau ditinggal ramadhan. Entahlah apa yang dalam perasaan saat itu, aku begitu sangat khawatir, dan sangat takut yang luar biasa ketika tidak bisa bertemu lagi dengan Ramadhan. Seolah yang aku rasakan ramadhan tahun ini terakhir bagiku, entah akan bertemu lagi atau tidak? semua itu aku serahkan pada Allah sang pemilik atas segalanya. Aku hanya bisa berharap dan berdoa semoga bisa bertemu kembali ramadhan yang akan datang. Ramadhan kali ini begitu indah dan menyentuh qulbu yang paling dalam, semoga ini bukan wasiat yang terakhir, bukan juga lebayyyyyy.....tapi ini catatan kecil dipenghujung ramadhan...smoga puasa kali ini bukan yang terakhir bagiku....tapi kalo memang Allah berkehendak lain, tak apalah, semua tentang kehidupan dan isinya tentu ada pada genggaman-Nya, apalah artinya aku yang kecil ini,....


Serang, 16 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar